Materi Administrasi sistem Jaringan - Dynamic Host Configuration Protocol ( DHCP )


Dynamic Host Configuration Protocol atau yang sering disingkat DHCP adalah protokol client-server yang digunakan untuk memberikan alamat IP kepada komputer client/ perangkat jaringan secara otomatis.
Alasan mengapa banyak yang menerapkan DHCP adalah kemudahannya dalam pemberian alamat IP kepada komputer client/ perangkat jaringan (walau dalam jumlah yang banyak) secara otomatis. Jadi kita tidak perlu memberikan alamat IP secara manual kepada setiap komputer satu per satu.
DHCP server tidak hanya memberikan alamat IP saja, tetapi juga memberikan netmask, host name, domain name, DNS, dan alamat gatewaynya juga. Selain itu, DHCP server juga dapat memberikan parameter lain seperti time server dan lain sebagainya.
 teukabaca.blogspot.com
Dengan begini, seorang admin server tidak perlu lagi bersusah payah memberikan alamat IP kepada setiap komputer client yang ingin terhubung dengan jaringan. Kalau puluhan komputer client mungkin tidak menjadi masalah, lalu bagaimana kalau ribuan komputer client?

Pengertian DHCP Server dan DHCP Client
DHCP server adalah suatu perangkat engine yang dapat menyediakan alamat IP, DNS, default gateway dan berbagai informasi TCP/IP lainnya untuk komputer client yang memintanya. Sistem operasi komputer yang menyediakan layanan DHCP server ini seperti Windows NT server, windows 2003 server, GNU atau linux.
DHCP client adalah suatu perangkat client yang mengoperasikan perangkat lunak DHCP client sehingga dapat tersinkronisasi dengan DHCP server untuk menerima alamat IP,DNS, dan default gateway secara otomatis. Komputer client biasanya terhubung dengan DHCP server seperti diantaranya windows NT workstation, windows 2000 professional, windows XP, windows vista, windows 7, windows 8, windows 10 dan linux.

fungsi DHCP
·         DHCP Scope
DHCP Scope adalah alamat-alamat IP yang dapat disewakan kepada DHCP client. Ini juga dapat dikonfigurasikan oleh seorang administrator dengan menggunakan peralatan konfigurasi DHCP server. Biasanya, sebuah alamat IP disewakan dalam jangka waktu tertentu, yang disebut sebagai DHCP Lease, yang umumnya bernilai tiga hari. Informasi mengenai DHCP Scope dan alamat IP yang telah disewakan kemudian disimpan di dalam basis data DHCP dalam DHCP server. Nilai alamat-alamat IP yang dapat disewakan harus diambil dari DHCP Pool yang tersedia yang dialokasikan dalam jaringan. Kesalahan yang sering terjadi dalam konfigurasi DHCP Server adalah kesalahan dalam konfigurasi DHCP Scope.

·         DHCP Lease
DHCP Lease adalah batas waktu penyewaan alamat IP yang diberikan kepada DHCP client oleh DHCP Server. Umumnya, hal ini dapat dikonfigurasikan sedemikian rupa oleh seorang administrator dengan menggunakan beberapa peralatan konfigurasi (dalam Windows NT Server dapat menggunakan DHCP Manager atau dalam Windows 2000 ke atas dapat menggunakan Microsoft Management Console [MMC]). DHCP Lease juga sering disebut sebagai Reservation.

·         DHCP Options
DHCP Options adalah tambahan pengaturan alamat IP yang diberikan oleh DHCP ke DHCP client. Ketika sebuah klien meminta alamat IP kepada server, server akan memberikan paling tidak sebuah alamat IP dan alamat subnet jaringan. DHCP server juga dapat dikonfigurasikan sedemikian rupa agar memberikan tambahan informasi kepada klien, yang tentunya dapat dilakukan oleh seorang administrator. DHCP Options ini dapat diaplikasikan kepada semua klien, DHCP Scope tertentu, atau kepada sebuah host tertentu dalam jaringan.


Fungsi DHCP
Fungsi DHCP adalah sebagai berikut ini:
       Fungsi utama DHCP adalah digunakan oleh network administrator untuk melakukan pengelolaan jaringan komputer dan pengalamatan IP addres secara otomatis.
       DHCP dapat mempercepat kinerja komputer client dalam proses pengelolaan dan pengiriman data.
       DHCP dapat melayani penyewaan network dalam jumlah yang massal.
       DHCP digunakan untuk memberikan layanan penyewaan IP address kepada komputer client yang terhubung dengan server secara otomatis.
       DHCP server bisa memberikan layanan penyewaan ip address dinamis maupun ip addres statis.

Cara kerja DHCP
teukabaca.blogspot.com
Berikut ini adalah tentang bagaimana cara kerja DHCP server dan client. DHCP server dalam menyewakan alamat IP kepada DHCP client mempunyai beberapa tahap cara kerja. Cara kerja DHCP adalah sebagai berikut ini.
           Tahap 1 : IP Least Request yaitu tahap komputer client meminta alamat IP address kepada DHCP server.
           Tahap 2 : IP least Offer yaitu tahap DHCP server memberikan penawaran alamat IP address yang tersedia kepada komputer client.
           Tahap 3 : IP lease Selection yaitu tahap komputer client menerima alamat IP address yang ditawarkan oleh DHCP server dan melakukan penyewaan kepada DHCP server selama dalam batas waktu tertentu.
           Tahap 4 : IP Lease Acknowledge yaitu tahap dimana DHCP server menerima penyewaan DHCP client, memberikan alamat IP address dan memberikan subnet jaringan yang lain sebagai fasilitas tambahan. Setelah itu DHCP client melakukan inisialisasi/ aktifasi dengan mengikat alamat IP sehingga alamat IP itu tidak bisa diambil oleh komputer client yang lain, kemudian komputer client dapat digunakan untuk bekerja pada jaringan DHCP server yang telah dikonfigurasi.

Keuntungan menggunakan DHCP
Keuntungan utama menggunakan DHCP dirangkum di bawah ini:
      DHCP disertakan dengan paket-paket server yang populer: Untuk mengimplementasikan DHCP tidak memerlukan biaya tambahan.
      Sentralisasi, pengelolaan alamat IP yang lebih sederhana: Anda dapat mengatur pengalamatan IP dari lokasi pusat.
      DHCP juga menyediakan untuk penyebaran sederhana opsi konfigurasi lainnya, seperti gateway default dan akhiran DNS.
      Karena sistem memberikan alamat IP, itu mengarah ke konfigurasi alamat IP yang kurang salah. Hal ini terutama karena informasi konfigurasi IP dimasukkan di satu lokasi, dan server mendistribusikan informasi ini kepada klien.
      Alamat IP duplikat dapat dicegah.
      Alamat IP juga dipertahankan. Server DHCP hanya mengalokasikan alamat IP ke klien ketika mereka memintanya.
      Layanan DHCP dapat menetapkan alamat IP ke host individual, dan grup multicast.
      Grup multicast digunakan ketika komunikasi terjadi dengan kluster server.
      Layanan DHCP mendukung pengelompokan. Ini memungkinkan Anda untuk mengatur server DHCP ketersediaan tinggi.
      Di Windows Server, DHCP terintegrasi dengan Dynamic DNS (DDNS). Ini memfasilitasi manajemen alamat IP dinamis karena server DHCP mencatat catatan record dan pointer (PTR) komputer klien dalam database DNS ketika klien mendapatkan alamat IP. Ini dimungkinkan melalui integrasi DHCP dengan DNS Dinamis
      (DDNS).
      Anda dapat memantau kumpulan alamat IP yang tersedia, dan juga diberi tahu ketika kumpulan alamat IP mencapai ambang tertentu.
      Melalui otorisasi server DHCP di Active Directory, Anda dapat membatasi server DHCP Anda hanya untuk mereka yang resmi. Active Directory juga memungkinkan Anda untuk menentukan klien-klien itu bahwa server DHCP dapat mengalokasikan untuk alamat.
      Pengalamatan IP dinamis melalui DHCP dengan mudah untuk skala lingkungan jaringan kecil hingga besar.

Kerugian menggunakan DHCP
Kerugian utama menggunakan DHCP dirangkum di bawah ini:
           Server DHCP dapat menjadi satu titik kegagalan dalam lingkungan jaringan yang hanya memiliki satu server DHCP.
           Jika jaringan Anda memiliki beberapa segmen, Anda harus melakukan salah satu dari konfigurasi tambahan berikut:
           Tempatkan server DHCP di setiap segmen
           Tempatkan agen relay DHCP pada setiap segmen
           Konfigurasikan router untuk meneruskan siaran Bootstrap Protocol (BootP).
           Semua informasi konfigurasi yang salah didefinisikan secara otomatis akan disebarkan ke klien DHCP Anda.





Previous
« Prev Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar